Reviewer:
Khaerud Dawam, Rendra
Fahrurrozie
Institut Agama Islam Tazkia - Magister Ekonomi Syariah
Judul:
Deposits Structure, Ownership Concentration and Corporate Governance Disclosure in GCC Islamic Banks
Empirical evidence (Rihab Grassa, 2018)
PENDAHULUAN
Ini adalah review jurnal yang
berjudul Deposits Structure, Ownership
Concentrationand Corporate Governance Disclosure in GCC Islamic Banks:
Empirical evidence yang ditulis oleh (Grassa, 2018). Jurnal yang ditulis
menyelidiki tentang pengaruh struktur
simpanan dan struktur kepemilikan terhadap praktik pengungkapan corporate good governance (CGD) bank syariah di
negara-negara Gulf Cooperation Council (GCC).
Studi ini menerapkan transparansi
penilaian dan pengungkapan Standard and Poor (S&P) (Standard & Poor's, 2004) untuk
mengidentifikasi penilaian CGD bank Islam,menggunakan
sampel dari 38 bank Islam di lima negara GCC (Bahrain, Qatar, Kuwait, Arab Saudi dan UEA) selama periode 2006 hingga
2011.
Grassa memilah indeks pengungkapan
CGD secara keseluruhan menjadi tiga sub kategori yaitu:
1.
Struktur
kepemilikan dan sub-indeks hak investor (OSIR)
2.
Sub-indeks
transparansi keuangan dan pengungkapan informasi ( FTID)
3.
Board structure dan process sub-index (BSP).
Dengan demikian, studi ini
dapat menentukan dampak faktor penentu
terhadap CGD secara keseluruhan.
Grassa menemukan skor CDG yang
lebih rendah pada bank syariah dengan konsentrasi
kepemilikan yang lebih tinggi; pada bank syariah dengan leverage; dan pada bank syariah dengan konsentrasi rekening investasi
nirlaba (PSIA) yang lebih besar. Studi ini juga menemukan bahwa tingkat CGD
lebih tinggi untuk bank syariah dengan konsentrasi PSIA lebih besar, kategori bank yang
lebih besar, usia bank yang lebih lama berdirinya, bank publik dan indeks
transparansi negara.
Secara keseluruhan, studi ini
berkontribusi pada pembahasan praktik
pengungkapan CGD bank syariah di lima negara di negara-negara GCC
tersebut, meskipun Grassa tidak
memasukkan negara-negara Timur Tengah lainnya dan negara negara lain yang mayoritas
Muslim di Asia dan Afrika.
Artikel ini tidak mudah dibaca
karena Grassa tidak secara jelas mendefinisikan terminologi utama seperti
struktur simpanan, konsentrasi kepemilikan, dan pengungkapan tata kelola
perusahaan yang tidak didefinisikan dengan jelas. Selain itu, ada banyak
singkatan di seluruh teks, yang tidak didefinisikan diawal.
MATERIAL DAN METODE
Ada
tiga hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini:
1.
GCC
Bank syariah dengan jumlah pemegang blok yang lebih rendah memiliki
tingkat CGD informasi yang lebih tinggi.
2.
Pemegang
saham terbesar secara negatif memengaruhi tingkat informasi CGD yang lebih tinggi.
3.
Bank
syariah dengan rasio
PSIA yang lebih tinggi memiliki tingkat informasi CGD yang lebih tinggi.
Untuk memberikan bukti empiris penelitian
tersebut, Grassa mengkaji laporan tahunan
38 bank syariah dari periode 2006 hingga 2011. Ia menerapkan analisis
isi untuk mengukur skor CGD
masing-masing bank berdasarkan laporan tahunannya. Dia tidak mengacu pada teknik analisis konten khusus yang dia
gunakan untuk tujuan ini. Dia harus menyebutkan
sumber pengetahuan untuk analisis konten seperti Shelley dan Krippendorf
(1984). Dia menerapkan 98 item skor yang
dikembangkan oleh Standard & Poor's (Standard & Poor's, 2004), namun dia tidak memberikan referensi
pada daftar referensi untuk diteliti lebih lanjut oleh pembaca.
Grassa
kemudian membagi 98 skor CGD menjadi:
1.
28
item sub-indeks struktur kepemilikan dan hak investor (OSIR).
2.
35
item sub-indeks transparansi keuangan dan keterbukaan informasi (FTID).
3.
35
item dari struktur Dewan. dan proses stub-index (BSP).
Skor
dari setiap item ditambahkan dan diberi
bobot yang sama untuk menghasilkan skor akhir untuk setiap bank syariah. Selanjutnya, Grassa menguji hubungan
antara tingkat CGD dan subkategori tata kelola perusahaan (OSIR, FTID dan BSP).
Selain itu, Grassa juga menguji
pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen dengan variabel kontrol, dengan mengembangkan empat model
regresi berganda. Variabel terikat
adalah CGD, OSIR, FTID dan BSP.
Variabel independen meliputi 1)
jumlah pemegang blokir (BLOK), 2) persentase total ekuitas yang dimiliki oleh pemegang saham
terbesar untuk masing-masing bank di setiap tahun (Highest_sh), dan 3) rasio jumlah simpanan
yang mengambil bagian dalam kategori laba.
berbagi akun investasi (PSIA) ke total aset (PSIA).
Variabel kontrol meliputi 1) rasio total simpanan yang berlangganan dalam kategori giro dan non-investasi dibagi dengan total aset (Non_PSIA), 2) Pendapatan bersih / total aset (ROA), 3) Hutang jangka panjang / total aset (LEVERAGE), 4) Logaritma natural dari total aset (BANKSIZE), 5) Bank age (BKAGE), 6) indeks pengungkapan berkisar dari 0 hingga 10, dengan nilai yang lebih tinggi menunjukkan lebih banyak pengungkapan (COUTRANSDEX), 7) apakah bank terdaftar di pasar saham (1 jika terdaftar, o jika tidak) (LIST), 8) periode pasca krisis (I untuk pasca krisis, 0 jika tidak) (CRISIS), dan 9) spesifikasi negara (1 untuk negara yang bersangkutan , 0 sebaliknya) (COUNTRY).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini secara parsial
mendukung hipotesis 1 yang menyatakan bahwa bank syariah GCC dengan jumlah pemegang
blokir yang lebih rendah memiliki tingkat informasi CGD yang lebih tinggi. Grassa menemukan bahwa
pada konsentrasi kepemilikan, terdapat
hubungan negatif antara jumlah pemegang blok dan struktur kepemilikan
dengan CGD. Hal tersebut
menunjukkan bahwa studi tersebut mendukung teori keagenan yang menyatakan bahwa semakin banyak pemegang
blokir akan menurunkan CGD karena pemegang blok dapat mempengaruhi arah bank. Meskipun penelitian
menyebutkan dukungan terhadap hipotesis 1, penelitian ini tidak menjelaskan
bagian mana dari hipotesis yang tidak didukung.
Pada hipotesis 2, Grassa
berpendapat bahwa pemegang saham terbesar secara negatif memengaruhi tingkat informasi CGD
yang lebih tinggi. Studi ini menemukan
hubungan negatif yang signifikan antara CGD dan struktur kepemilikan hak
investor (OSIR) pada tingkat kepercayaan
10%.
Akhirnya, temuan tersebut mendukung
hipotesis 3, yaitu bank syariah dengan rasio PSIA yang lebih tinggi memiliki tingkat
informasi CGD yang lebih tinggi. Grassa
menemukan hubungan positif antara akun investasi bagi hasil (PSIA) dan
indeks pengungkapan CGD, sub indeks
struktur kepemilikan dan hak investor (OSIR), sub-indeks transparansi keuangan dan pengungkapan
informasi (FTID), dan struktur dewan dan indeks
stub proses (BSP).
KESIMPULAN
Secara keseluruhan, Grassa telah
mencapai tujuannya dalam menyelidiki pengaruh
struktur simpanan dan struktur kepemilikan terhadap praktik pengungkapan
tata kelola perusahaan (CGD) bank
syariah di negara-negara Gulf Cooperation Council (GCC). Artikel ini menemukan lebih detail tentang determinan
CGD di lima negara GCC yang sedang diteliti. Oleh karena itu, ia berkontribusi dalam
pembahasan tata kelola perusahaan bank syariah. Ada beberapa perbaikan yang dapat dilakukan dalam
cara penyajian makalah dengan memberikan
definisi yang lebih jelas tentang konsep utama yang diteliti. Artikel
ini memiliki terlalu banyak singkatan
yang membingungkan sehingga sulit untuk dipahami. Bahkan, Grassa memiliki singkatan dari “CPD” yang disebutkan dalam
temuan, tetapi tidak dijelaskan atau disebutkan
di bagian lain artikel. Hal ini membuat interpretasi dari temuan
tersebut membingungkan. Terakhir, Grassa
tidak memasukkan salah satu referensi utamanya, yaitu indeks literatur Standard & Poor's.
REFERENSI
Grassa, R. (2018), “Deposits
structure, ownership concentration and corporate governance disclosure in GCC Islamic banks: Empirical evidence”,
Journal of Islamic Accounting and Business Research, Vol. 9 No. 4, pp. 587–606.
Shelley, M. and Krippendorff, K.
(1984), “Content Analysis: An Introduction to its Methodology.”, Journal of the American Statistical
Association, available at:https://doi.org/10.2307/2288384.
Standard & Poor’s. (2004), Standard
& Poor’s Corporate Governance Scores and Evaluations: Criteria, Methodology And Definitions, McGraw-Hill
Companies Inc., New York, available at: http://leeds
faculty.colorado.edu/grossd/MBAX 6260 FI Spring 2019/Readings/S&P Corporate
Governance Scores.pdf.
0 komentar: