Jumat, 09 April 2021

Review Journal Ekonomi Islam: Deposits Structure, Ownership Concentration and Corporate Governance Disclosure in GCC Islamic Banks

 



Reviewer:

Khaerud Dawam, Rendra Fahrurrozie 
Institut Agama Islam Tazkia - Magister Ekonomi Syariah


Judul:

Deposits Structure, Ownership Concentration and Corporate  Governance Disclosure in GCC Islamic Banks

Empirical evidence (Rihab Grassa, 2018)


PENDAHULUAN

Ini adalah review jurnal yang berjudul Deposits Structure, Ownership Concentrationand Corporate Governance Disclosure in GCC Islamic Banks: Empirical evidence yang ditulis oleh (Grassa, 2018). Jurnal yang ditulis menyelidiki tentang pengaruh struktur simpanan dan struktur kepemilikan terhadap praktik pengungkapan corporate good  governance (CGD) bank syariah di negara-negara Gulf Cooperation Council (GCC).

Studi ini menerapkan transparansi penilaian dan pengungkapan Standard and Poor (S&P) (Standard & Poor's, 2004) untuk mengidentifikasi penilaian CGD bank Islam,menggunakan sampel dari 38 bank Islam di lima negara GCC (Bahrain, Qatar, Kuwait,  Arab  Saudi dan UEA) selama periode 2006 hingga 2011.

Grassa memilah indeks pengungkapan CGD secara keseluruhan menjadi tiga sub kategori yaitu: 

1.      Struktur kepemilikan dan sub-indeks hak investor (OSIR)

2.      Sub-indeks transparansi keuangan dan pengungkapan informasi ( FTID)

3.      Board structure dan process sub-index (BSP).

Dengan demikian, studi ini dapat  menentukan dampak faktor penentu terhadap CGD secara keseluruhan.

Grassa menemukan skor CDG yang lebih rendah pada bank syariah dengan konsentrasi kepemilikan yang lebih tinggi; pada bank syariah dengan leverage; dan pada  bank syariah dengan konsentrasi rekening investasi nirlaba (PSIA) yang lebih besar. Studi ini juga menemukan bahwa tingkat CGD lebih tinggi untuk bank syariah dengan konsentrasi PSIA lebih besar, kategori bank yang lebih besar, usia bank yang lebih lama berdirinya, bank publik dan indeks transparansi negara.

Secara keseluruhan, studi ini berkontribusi pada pembahasan praktik  pengungkapan CGD bank syariah di lima negara di negara-negara GCC tersebut,  meskipun Grassa tidak memasukkan negara-negara Timur Tengah lainnya dan negara negara lain yang mayoritas Muslim di Asia dan Afrika.

Artikel ini tidak mudah dibaca karena Grassa tidak secara jelas mendefinisikan terminologi utama seperti struktur simpanan, konsentrasi kepemilikan, dan pengungkapan tata kelola perusahaan yang tidak didefinisikan dengan jelas. Selain itu, ada banyak singkatan di seluruh teks, yang tidak didefinisikan diawal.

MATERIAL DAN METODE

Ada tiga hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini:

1.      GCC Bank syariah dengan jumlah pemegang blok yang lebih rendah memiliki tingkat  CGD informasi yang lebih tinggi.

2.      Pemegang saham terbesar secara negatif memengaruhi tingkat informasi CGD yang lebih  tinggi.

3.      Bank syariah dengan rasio PSIA yang lebih tinggi memiliki tingkat informasi CGD yang  lebih tinggi.

Untuk memberikan bukti empiris penelitian tersebut, Grassa mengkaji laporan tahunan  38 bank syariah dari periode 2006 hingga 2011. Ia menerapkan analisis isi untuk mengukur  skor CGD masing-masing bank berdasarkan laporan tahunannya. Dia tidak mengacu pada  teknik analisis konten khusus yang dia gunakan untuk tujuan ini. Dia harus menyebutkan  sumber pengetahuan untuk analisis konten seperti Shelley dan Krippendorf (1984). Dia  menerapkan 98 item skor yang dikembangkan oleh Standard & Poor's (Standard & Poor's,  2004), namun dia tidak memberikan referensi pada daftar referensi untuk diteliti lebih lanjut oleh pembaca.

Grassa kemudian membagi 98 skor CGD menjadi:

1.      28 item sub-indeks struktur kepemilikan dan hak investor (OSIR).

2.      35 item sub-indeks transparansi keuangan dan keterbukaan informasi (FTID).

3.      35 item dari struktur Dewan. dan proses stub-index (BSP).

 

Skor dari setiap item  ditambahkan dan diberi bobot yang sama untuk menghasilkan skor akhir untuk setiap bank  syariah. Selanjutnya, Grassa menguji hubungan antara tingkat CGD dan subkategori tata kelola perusahaan (OSIR, FTID dan BSP).

Selain itu, Grassa juga menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel  dependen dengan variabel kontrol, dengan mengembangkan empat model regresi berganda.  Variabel terikat adalah CGD, OSIR, FTID dan BSP.

Variabel independen meliputi 1) jumlah pemegang blokir (BLOK), 2) persentase total  ekuitas yang dimiliki oleh pemegang saham terbesar untuk masing-masing bank di setiap tahun  (Highest_sh), dan 3) rasio jumlah simpanan yang mengambil bagian dalam kategori laba.  berbagi akun investasi (PSIA) ke total aset (PSIA).

Variabel kontrol meliputi 1) rasio total simpanan yang berlangganan dalam kategori  giro dan non-investasi dibagi dengan total aset (Non_PSIA), 2) Pendapatan bersih / total aset  (ROA), 3) Hutang jangka panjang / total aset (LEVERAGE), 4) Logaritma natural dari total  aset (BANKSIZE), 5) Bank age (BKAGE), 6) indeks pengungkapan berkisar dari 0 hingga  10, dengan nilai yang lebih tinggi menunjukkan lebih banyak pengungkapan  (COUTRANSDEX), 7) apakah bank terdaftar di pasar saham (1 jika terdaftar, o jika tidak)  (LIST), 8) periode pasca krisis (I untuk pasca krisis, 0 jika tidak) (CRISIS), dan 9) spesifikasi  negara (1 untuk negara yang bersangkutan , 0 sebaliknya) (COUNTRY).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini secara parsial mendukung hipotesis 1 yang menyatakan bahwa bank syariah GCC dengan jumlah pemegang blokir yang lebih rendah memiliki tingkat informasi  CGD yang lebih tinggi. Grassa menemukan bahwa pada konsentrasi kepemilikan, terdapat  hubungan negatif antara jumlah pemegang blok dan struktur kepemilikan dengan CGD. Hal tersebut menunjukkan bahwa studi tersebut mendukung teori keagenan yang menyatakan bahwa semakin banyak pemegang blokir akan menurunkan CGD karena pemegang blok dapat  mempengaruhi arah bank. Meskipun penelitian menyebutkan dukungan terhadap hipotesis 1, penelitian ini tidak menjelaskan bagian mana dari hipotesis yang tidak didukung.

Pada hipotesis 2, Grassa berpendapat bahwa pemegang saham terbesar secara  negatif memengaruhi tingkat informasi CGD yang lebih tinggi. Studi ini menemukan  hubungan negatif yang signifikan antara CGD dan struktur kepemilikan hak investor  (OSIR) pada tingkat kepercayaan 10%.

Akhirnya, temuan tersebut mendukung hipotesis 3, yaitu bank syariah dengan rasio  PSIA yang lebih tinggi memiliki tingkat informasi CGD yang lebih tinggi. Grassa  menemukan hubungan positif antara akun investasi bagi hasil (PSIA) dan indeks  pengungkapan CGD, sub indeks struktur kepemilikan dan hak investor (OSIR), sub-indeks  transparansi keuangan dan pengungkapan informasi (FTID), dan struktur dewan dan indeks  stub proses (BSP).

KESIMPULAN

Secara keseluruhan, Grassa telah mencapai tujuannya dalam menyelidiki pengaruh  struktur simpanan dan struktur kepemilikan terhadap praktik pengungkapan tata kelola  perusahaan (CGD) bank syariah di negara-negara Gulf Cooperation Council (GCC). Artikel  ini menemukan lebih detail tentang determinan CGD di lima negara GCC yang sedang diteliti.  Oleh karena itu, ia berkontribusi dalam pembahasan tata kelola perusahaan bank syariah. Ada  beberapa perbaikan yang dapat dilakukan dalam cara penyajian makalah dengan memberikan  definisi yang lebih jelas tentang konsep utama yang diteliti. Artikel ini memiliki terlalu banyak  singkatan yang membingungkan sehingga sulit untuk dipahami. Bahkan, Grassa memiliki  singkatan dari “CPD” yang disebutkan dalam temuan, tetapi tidak dijelaskan atau disebutkan  di bagian lain artikel. Hal ini membuat interpretasi dari temuan tersebut membingungkan.  Terakhir, Grassa tidak memasukkan salah satu referensi utamanya, yaitu indeks literatur  Standard & Poor's.

REFERENSI

Grassa, R. (2018), “Deposits structure, ownership concentration and corporate governance disclosure  in GCC Islamic banks: Empirical evidence”, Journal of Islamic Accounting and Business Research,  Vol. 9 No. 4, pp. 587–606.

Shelley, M. and Krippendorff, K. (1984), “Content Analysis: An Introduction to its Methodology.”, Journal of the American Statistical Association, available at:https://doi.org/10.2307/2288384.

Standard & Poor’s. (2004), Standard & Poor’s Corporate Governance Scores and Evaluations: Criteria,  Methodology And Definitions, McGraw-Hill Companies Inc., New York, available at: http://leeds faculty.colorado.edu/grossd/MBAX 6260 FI Spring 2019/Readings/S&P Corporate Governance  Scores.pdf.

 

Previous Post
Next Post

Man 'Arofa Nafsihi 'Arofa Robbuhu | #IslamSelamatkanNegeri

0 komentar: