Kamis, 26 Agustus 2021

5 Adab Guru Pada Murid

 



Sungguh peran guru sangatlah besar dan berdampak bagi pembangunan peradaban masyarakat. Bila ada adab murid terhadap guru, maka adab guru terhadap murid pun ada bahasannya secara terpisah.

Mungkin kita sering membaca bagaimana seharusnya perilaku seorang murid terhadap gurunya. Diantaranya adalah bersikap sopan, patuh dalam hal yang diridhoi Allah, dan menyimak dengan baik penuturan sang guru.

Namun ternyata, Islam juga mengajarkan hal yang sebaliknya. Adab atau tuntunan perilaku juga berlaku kepada seorang pendidik. Tulisan ini akan mengupas, bagaimana sih seharusnya seorang guru berperilaku.

Adab Guru Terhadap Murid

Menjadi seorang pendidik, khususnya guru, adalah amanah dari Allah. Layaknya seorang dokter yang bertanggung jawab terhadap kesehatan tubuh pasiennya, seorang guru bertanggung jawab terhadap kesehatan jiwa serta pemikiran muridnya.

Pendidik yang baik meniatkan perilakunya hanya karena Allah. Ia juga mengajar sesuai kapasitas murid-muridnya. Mengingatkan murid ketika salah, namun secara diam-diam. Dan seterusnya. Silahkan simak pemaparannya berikut ini:

1. Karena Allah

Mengajar merupakan proses dan profesi yang mulia. Sangat disayangkan sekali apabila hanya diniatkan untuk tujuan-tujuan yang bersifat duniawi. Niat mengajar karena Allah tentu akan menjadi nilai ibadah dan akan dibalas oleh Allah dengan kebaikan.

Bahkan, ketika kita mengajarkan amal soleh kepada murid-murid kita. Kemudian murid-murid kita mengamalkan amal soleh tersebut, kita pun mendapatkan pahala yang sama dari Allah SWT. Inilah yang disebut sebagai amal jariyah.

2. Mengingatkan Murid

Ternyata, ada cara mengingatkan murid yang terbaik sebagai guru. Apabila murid kebetulan memiliki akhlak yang buruk, sebagai guru seharusnya mengingatkan dengan lembut, penuh kasih sayang, dan tidak secara terang-terangan.

Imam Syafi’i pernah berkata, “Siapa yang menasihatimu secara sembunyi-sembunyi, maka ia benar-benar menasihatimu. Siapa yang menasihatimu di khalayak ramai, dia sebenarnya menghinamu.” Hal ini dimaksudkan agar selain murid mendapatkan isi dari nasihat sang guru, tapi juga aib akhlak buruknya tetap dijaga dari orang lain.

3. Mengajar Sesuai Kapasitas Murid

Tidak semua murid memiliki daya tangkap dan pemahaman yang sama. Idealnya, guru bisa memberikan penjelasan tentang pelajarannya dengan gamblang agar mudah dipahami oleh semua murid. Tidak terkecuali oleh murid yang kebetulan memiliki daya tangkap yang rendah.

Imam Tirmidzi dalam Kitab Asy-Syamail meriwayatkan dari Aisyah ra. bahwasanya ia berkata: “Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah berkata dengan tergesa-gesa sebagaimana yang biasa kalian lakukan. Akan tetapi, beliau berkata dengan ucapan yang sangat jelas dan rinci, sehingga orang lain yang duduk bersamanya akan dapat memahami setiap perkataan beliau.” (HR. Imam Tirmidzi).

4. Murid adalah Anak

Layaknya ayah dan ibu kepada anak kandungnya, seorang guru sebaiknya memperlakukan murid-muridnya seperti memperlakukan anaknya sendiri. Mengajar dengan penuh kasih sayang, kelembutan, pemahaman, dan menjaga aib-aibnya dari orang lain.

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya aku bagi kalian tiada lain hanyalah seperti orangtua kepada anaknya. Aku mengajari kalian.” (Ibnu Majah melalui Abu Hurairah).

5. Sesuai Antara Perkataan dan Perbuatan

Kalau mengacu pada falsafah Jawa, guru merupakan akronim dari kata digugu lan ditiru, sebuah ungkapan yang berarti dipatuhi dan dicontoh. Ungkapan ini betul-betul tepat, karena memang selain seorang guru harus dipatuhi, mereka juga harus menjadi contoh bagi murid-muridnya. Pastikan apa yang kita ajarkan sudah kita lakukan dan amalkan dalam keseharian.

Kelima adab guru terhadap murid di atas perlu dilakukan dan diamalkan secara terus menerus. Dengan demikian, insya Allah akan menjadi wasilah untuk melahirkan murid-murid yang tak hanya memiliki prestasi gemilang tapi juga berakhlak mulia.

Sumber : islamdakwah.com









Previous Post
Next Post

Man 'Arofa Nafsihi 'Arofa Robbuhu | #IslamSelamatkanNegeri

0 komentar: